12 Penggugat "Presidential Threshold" Klaim Bukan Partisan Politik KOMPAS.com/ MOH NADLIR Pendiri sekaligus penasehat Constitution...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 12 orang mendaftarkan permohonan uji materil Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum ke Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (21/6/2018) siang.
Pasal itu mengatur tentang ambang batas pencalonan presiden sebesar 25 persen.
Salah satu pemohon Hadar Nafis Gumay menjelaskan, permohonan uji materi sebenarnya sudah diajukan pada 13 Juni 2018 lalu melalui pendaftaran online.
Baca juga: Ambang Batas Pencalonan Presiden Kembali Digugat ke Mahkamah Konstitusi
"Tapi tadi pukul 10.22 WIB, kami melengkapi semua dokumennya dan hari ini terdaftarnya sudah secara resmi di MK. Kami sudah terima tanda terimanya," ujar Hadar dalam konferensi pers di depan Gedung MK, Jakarta, Kamis siang.
Hadar berharap MK mengabulkan permohonan tersebut dan menghilangkan 'presidential threshold' menjadi 0 persen.
"Kami paham betul bahwa permohonan uji materi soal ini telah dilakukan berulang kali. Tapi justru karena sangat prinsipnya persoalan ini, maka izinkan kami memperjuangkan lagi hak rakyat Indonesia untuk secara bebas memilih calon presidennya," ujar dia.
Selain Hadar, 11 pemohon lain, yakni Busyro Muqoddas, Chatib Basri, Faisal Basri, Danhil A nzhar Simanjuntak, Titi Anggraini, Hasan Yahya, Feri Amsari, Rocky Gerung, Angga Dwi Sasongko, Bambang Widjojanto dan Robertus Robet.
Baca juga: Alasan Pasal Ambang Batas Pencalonan Presiden Kembali Digugat ke MK
Pemohon atas nama Danhil Anzhar Simanjuntak dan Titi Anggraini mewakili lembaganya yakni selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Direktur Perludem.
Ia juga menegaskan, para pemohon bebas dari kepentingan partai politik atau pasangan calon tertentu.
"Kami mengajukan permohonan ini sebagai orang-orang non partisan. Tidak ada tujuan untuk kepentingan pasangan calon tertentu atau partai politik dalam pemilihan presiden atau Pemilu yang dilakukan dalam 10 bulan ke depan," ujar dia.
Kompas TV Partai Keadilan Sejahtera memberikan sinyal tak akan mendukung Presiden Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019.Berita Terkait
PKS Dukung Pasal Ambang Batas Pencalonan Presiden Diuji L agi ke MK
Alasan Pasal Ambang Batas Pencalonan Presiden Kembali Digugat ke MK
Ini Dua Tantangan Ambang Batas Parlemen 4 Persen
Ambang Batas Pencalonan Presiden Kembali Digugat ke Mahkamah Konstitusi
Terkini Lainnya
Jelang Pilkada, PGI Imbau Umat Kristen Bijak Gunakan Media Sosial
Nasional 22/06/2018, 05:00 WIB
Menhub Targetkan Penemuan Korban KM Sinar Bangun Lebih Optimal
Nasional 22/06/2018, 01:15 WIB
Pelapor Yakin Anggota DPR Herman Hery adalah Pelaku Pengeroyokan
Megapolitan 21/06/2018, 23:59 WIBFaisal Basri: Sekarang Aneh, Banyak yang Lebih Mau Jadi Cawapres daripada Capres
Nasional 21/06/2018, 23:56 WIB
Pemberontak Houthi Bersumpah Rebut Kembali Bandara Hodeidah
Internasional 21/06/2018, 23:48 WIBPGI: Umat Kristen Jangan Bersikap Apatis Pilih Kepala Daerah
Nasional 21/06/2018, 23:31 WIB
Trump akan Bertemu Ratu Elizabeth II dalam Kunjungan Pertamanya ke Inggris
Internasional 21/06/2018, 23:21 WIB
Basarnas Perluas Pencarian Korban KM Sinar Bangun hingga 10 Kilometer
Nasional 21/06/2018, 23:15 WIB
Pemprov DKI Pastikan Pegawainya Bisa Mencoblos Saat Pilkada Serentak
Megapolitan 21/06/2018, 23:05 WIBSudirman Said: Hasil Survei Itu Tergantung Siapa yang Perintah...
Regional 21/06/2018, 23:05 WIB
Basarnas: Korban Hilang Diduga Terjebak di Dalam Badan KM Sinar Bangun
Nasional 21/06/2018, 23:00 WIB
Polisi Tembak Anggota Badan Narkotika Gadungan yang Peras dan Aniaya Warga di Tangerang
Megapolitan 21/06/2018, 22:56 WIB
Sakit Paru-paru, Seorang TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia
Regional 2 1/06/2018, 22:55 WIB
TNI Terjunkan Pasukan Katak Cari Korban KM Sinar Bangun
Nasional 21/06/2018, 22:54 WIB
No comments